Iman percaya adaalah tindakan yang terdiri dari
empat unsur, yang pertama ialah mengakui bahwa apa yang difirmankan oleh Allah
adalah benar dan sungguh dapat diandalkan. Yang kedua ialah menyerahkan diri
kepada firman Tuhan dan Kristus sebagai dasar pengharapan yang kukuh. Yang
ketiga ialah menerima janji Allah yang terdapat di dalam Alkitab. Yang keempat
ialah menghayati kebenaran firman Tuhan dalam pengalaman. Oleh sebab itu iman
adalah respon dan tindakan (Yak. 2:14-20).
Iman adalah pengakuan, percaya, bersandar,
menghormati, menaati, menyerahkan, mengasihi Allah dengan kesungguhan hati
yaitu dengan segenap jiwa, akal budi, dan ketekunan. Iman memang bukan sesuatu
yang diwarisi setiap remaja dari orang tuanya, sebagaimana ia mewarisi
segi-segi kepribadian mereka, namun seorang remaja dapat dibimbing kepada iman
melalui asuhan, teladan dan doa-doa orangtuanya. intisari iman Kristen ialah
pemberitaan kabar sukacita yang menyatakan bahwa dalam Yesus Kristus, Allah
telah memasuki eksistensi manusiawi, mencari dan menyelamatkan manusia. Inilah
yang disebut dengan kerygma.
Alkitab menjelaskan bahwa pengaruh pertama yang
dialami Timotius adalah pengaruh asuhan orangtuanya dan terutama ibu dan
neneknya yang mengajarnya Alkitab sejak ia kecil. Memang ada unsur intelektual
dalam iman, namun intelektual bukanlah hal utama atau yang paling penting dalam
iman. Iman berarti percaya kepada Kristus dengan sepenuh hati sebagai oknum
yang telah mati untuk memberi kita keselamatan. Iman yang dimaksud ialah
penyerahan diri yaitu penyerahan seluruh hidup kepada Sang Juruselamat.
Iman Kristen harus menjadi ciri setiap remaja,
sehingga setiap remaja dapat berdiri teguh dalam iman (1 Kor. 16:13), tinggal
di dalam iman (Kol. 1:23) dan “hidup” di dalam iman (2 Kor. 5:7). Oleh imanlah
setiap remaja boleh masuk kepada Allah (Roma 5:2; Efesus 3:12). Iman tidaklah
statis dan iman itu tumbuh (2 Kor. 10:15; 2 tes. 1:3). Sangat keliru jika
seseorang menganggap iman sebagai hasil usaha manusia yang sebanding dengan
tindakan Allah untuk keselamatan. Iman itu sendiri berasal dari Allah, sebab
kepada setiap orang percaya Allah mengaruniakan suatu ukuran iman (Roma 12:3).
Jika seorang remaja benar-benar percaya kepada
Kristus, maka ia akan menerima firman-Nya sebagai kebenaran dan menerima
kebenaran tentang Kristus dan hubungan-Nya dengan Bapa. Dan ia juga percaya
kepada Bapa dan kepada penyataan yang dibuat dalam Kitab Suci. Semua itu begitu
mendasar sehingga sungguh-sungguh bisa dikatakan bahwa ia percaya.
Serta dia akan bersyukur atas keselamatan yang telah diberikan yesus
dengan melakukan perintahNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...
Agar dapat turut membangun Majalah Remaja ini
bagi yang tidak memilik acount dapat berkomentar sebagai anonymous...
Terimakasih
god bless...