Oleh Pdm Aprillia Pungus STh
Pelayanan GPdI Jemaat 'ElShaddai' Kalawat
"Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." (Lukas 15:31)
TUHAN Yesus memberi perumpamaan dalam Lukas 15:11-31. Sesungguhnya di zaman ini pun peristiwa yang sama sering terjadi dalam hidup umat Tuhan. Timbulnya iri hati seorang kakak terhadap adiknya yang terhilang dan kembali karena sang kakak tidak pernah menyadari bahwa dirinya selalu bersama ayahnya dan milik ayahnya adalah miliknya.
Tetapi pandangannya hanya tertuju pada yang dimiliki adiknya. Ayahnya sangatlah bersuka karena anaknya yang hilang telah kembali dan dia memerintahkan pelayan-pelayannya untuk mengambil jubah yang terbaik dan mengenakannya padanya. Juga memakaikan cincin pada jarinya dan sandal pada kakinya.
Kemudian sang ayah merayakan kepulangan anaknya yang terhilang. Tetapi ketika anaknya yang sulung pulang dari ladang, mendengar dari pelayan apa yang sedang terjadi, dia tidak ikut bersuka tetapi sebaliknya dia menjadi marah.
Dia berkata kepada ayahnya, katanya "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak Kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelavur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergemberia karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." (Lukas 15:29-32).
Dengan cara yang sama pula, jika seseorang yang tersesat akan kembali, seperti anak yang terhilang itu, maka Tuhan akan memberkatinya. Jadi, kita tidak perlu marah, tetapi kita patut bersuka jika orang yang telah murtad kembali pada Yesus dan diberkati.
Kita sudah diberkati, jadi jangan marah jika Yesus memberkati orang lain. Mengapa kita harus iri hati, karena segala kepunyaan Bapa adalah milik kita juga. Kita patut bersukacita jika orang yang telah murtad kembali kepada Yesus. Amin.
By. manado.tribunnews.com
Pelayanan GPdI Jemaat 'ElShaddai' Kalawat
"Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." (Lukas 15:31)
TUHAN Yesus memberi perumpamaan dalam Lukas 15:11-31. Sesungguhnya di zaman ini pun peristiwa yang sama sering terjadi dalam hidup umat Tuhan. Timbulnya iri hati seorang kakak terhadap adiknya yang terhilang dan kembali karena sang kakak tidak pernah menyadari bahwa dirinya selalu bersama ayahnya dan milik ayahnya adalah miliknya.
Tetapi pandangannya hanya tertuju pada yang dimiliki adiknya. Ayahnya sangatlah bersuka karena anaknya yang hilang telah kembali dan dia memerintahkan pelayan-pelayannya untuk mengambil jubah yang terbaik dan mengenakannya padanya. Juga memakaikan cincin pada jarinya dan sandal pada kakinya.
Kemudian sang ayah merayakan kepulangan anaknya yang terhilang. Tetapi ketika anaknya yang sulung pulang dari ladang, mendengar dari pelayan apa yang sedang terjadi, dia tidak ikut bersuka tetapi sebaliknya dia menjadi marah.
Dia berkata kepada ayahnya, katanya "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak Kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelavur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergemberia karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." (Lukas 15:29-32).
Dengan cara yang sama pula, jika seseorang yang tersesat akan kembali, seperti anak yang terhilang itu, maka Tuhan akan memberkatinya. Jadi, kita tidak perlu marah, tetapi kita patut bersuka jika orang yang telah murtad kembali pada Yesus dan diberkati.
Kita sudah diberkati, jadi jangan marah jika Yesus memberkati orang lain. Mengapa kita harus iri hati, karena segala kepunyaan Bapa adalah milik kita juga. Kita patut bersukacita jika orang yang telah murtad kembali kepada Yesus. Amin.
By. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...
Agar dapat turut membangun Majalah Remaja ini
bagi yang tidak memilik acount dapat berkomentar sebagai anonymous...
Terimakasih
god bless...